Sabtu, 02 Mei 2015

Waktu [II]

Aku merasa, waktu merupakan dimensi yang unik.

Tiga tahun belakangan aku terkungkung dalam kegalauan mengenai waktu. Aku terkurung dalam penantian tanpa kepastian, dan dalam ketidakpastian itu, waktu selalu menjadi hal yang selalu kupertanyakan. Sudah berapa lama aku menunggu? Sampai kapan aku akan menunggu? Kapan penantian ini akan berakhir? Waktu, kenapa kau begitu menyiksaku?

Dalam kurun waktu itu, aku menjalani hariku dengan ketidakpastian, namun masih mencoba berusaha agar aku tetap memiliki harapan. Harapan bahwa apa yang kutunggu memang sedang benar-benar berusaha untuk membuatku berhenti menunggu. Seiring dengan penantian dalam ketidakpastian itu, pelan-pelan waktu mengikis harapan dan keyakinanku. Semakin lama hidup dalam ketidakpastian, aku semakin yakin bahwa selama ini apa yang kutunggu tak akan ada ujungnya. Lalu bagaimana dengan waktu yang sudah kuhabiskan untuk menunggu? Aku tidak dapat mengulang lagi. Perlahan hatiku kebas karena penantian ini.

Terkadang aku mempersalahkan waktu karena aku merasa tersiksa saat ia berlalu. Menghitung tiap hari, tiap minggu, tiap bulan yang berlalu tanpa ada perubahan. Waktu.... kenapa kamu selalu menyeret hatiku? Waktu... Kapan kau berhenti menggores hatiku dengan fakta seberapa lama aku mengunggu, dan ketidakpastian yang selalu kutunggu?

Saat ini, aku merasa waktu sedang "membayar" atas penantianku. Waktu sedang menukar waktu yang sudah kuhabiskan. Aku merasa bahwa waktu sedang mempersiapkan sesuatu yang indah untukku, dan semua itu kudapat dalam waktu yang singkat! Aku memperoleh keyakinan dan kepastian dalam waktu tak lebih dari satu purnama. Bagaimana bisa, aku menghabiskan ratusan purnama untuk menunggu, tapi aku tidak mendapat kepastian dan keyakinan. Sedangkan hanya dengan satu purnama, aku bisa mendapat keyakinan itu?

Kulihat lagi kebelakang, apa yang terjadi dibalik satu purnama sehingga dengan begitu kuatnya bisa membuatku merasa yakin. Ternyata jauh-jauh hari, semesta telah mengatur dan mempersiapkan segala yang kudapat saat ini. Aku merasa waktu sedang memberi kejutan bagiku. Dibalik penantianku, diam-diam waktu sedang menyembunyikan semesta yang mengatur rencana indah untukku, tanpa kuketahui. Hal indah yang terjadi begitu cepat, membuatku merasa waktu sedang berbicara padaku "see, ini yang sedang dipersiapkan untukmu. inilah yang sebenarnya kau tunggu. penantian panjang yang sudah kau lalui, kutukarnya dengan kepastian lain."

Kini, aku merasa bersahabat dengan waktu. Aku menjalani hari-hariku dengan tenang, karena aku kembali punya pegangan: Keyakinan dan Harapan. Dan dalam dalam harapan itu terdapat kepastian. Aku memang masih perlu menunggu. Tapi keyakinan dan harapan membuatku menunggu dalam tenang. Waktu, kuserahkan hidupku padamu. Aku yakin, kamu tidak akan pernah menipu. Dan kini, ada Dia yang bersamaku, menunggu bersamaku, dan melalui waktu ini dengan selalu menemaniku. Dia yang memberikanku keyakinan, harapan, dan cinta. Faith, Hope, Love.