Kamis, 31 Mei 2018

Flashback Song - Blurred Lines

Ternyata aku udah cukup lama ga ngeblog. Sebelum ga bisa merangkai kata-kata lagi, hari ini kubuatlah tulisan ini. Mumpung lagi ngerasa sesuatu yang cukup menohok, sampai ingatanku terlempar pada kehidupan beberapa tahun silam.

Sore ini, di kantor, secara random, youtube memutar Blurred Lines nya Robin Thicke. Ingatanku langsung terlempar ke nuansa 4 atau 5 tahun yang lalu, saat aku masih bekerja di Jakarta. Suasana kantor saat ini membuatku teringat dengan kantor lama ku (maksudnya suasana lagi kerja, nothing more). 

Jujur, beberapa minggu belakangan ini, aku sangat sangat rindu dengan kantor lama ku. Rindu teman-teman di sana. Rindu.
Lalu apa hubungan Blurred Lines dengan kantor di Jakarta?

Sedikit aku ceritakan tentang Finance Department di kantor lamaku. Ruangan kami berada di ujung gedung. Untuk masuk ruangan itu harus melewati 2 pintu, yang salah satu pintunya hanya bisa dibuka oleh orang-orang Finance, dan bos besar (juga orang IT ding, orang mereka yang nge-set itu pintu :D)
Dengan lokasi yang cukup terpencil itu membuat kami bisa 'melanggar' salah satu aturan perusahaan:dilarang menyalakan musik dengan speaker (hanya boleh pake headset). Kami memasang speaker untuk memutar lagu, sebagai teman kala bekerja. Kala itu, sebagian besar orang menyukai musik dangdut (oh my!). Jadi sepanjang hari kami bisa (terpaksa) mendengarkan lagu2 dangdut yang diputar dengan keras (kadang sampai bikin pintu bergetar :D).  Operator musik dangdut itu selalu datang pagi. Yang datang siang, terima-terimain aje yeee...

Kadang aku lelah dengan lagu-lagu itu. Meskipun akhirnya ada beberapa lagu dangdut yang akhirnya melekat di telinga. Tapi ternyata bukan hanya aku saja yang merasa lelah. Salah satu spv Finance pun juga merasa demikian. Suatu hari, spv ini punya kesempatan untuk menjadi operator musik. Salah satu lagu yang dia putar kala itu adalah Blurred Lines, yang kala itu adalah lagu baru. Rasanya lagu ini menjadi penyelamat telinga(dan jiwa)! Sepanjang hari itu lagu2nya oke-oke,(yeeaayyy!!) -meskipun akhirnya diprotes juga, "dangdutan dong... ngantuk nih"
Setidaknya, sejak itu peluang lagu2 pop/rock untuk diputar jadi lebih besar.

Blurred Lines kali ini membuatku makin rindu. Tidak ada yang bisa kulakukan, toh kalaupun mau kembali ke sana, orang-orangnya sudah tak lagi sama. Sekarang hanya bisa menikmati memori. :)


Senin, 27 November 2017

For Women


Mumpung lagi banyak yg ngomongin pelakor..

Tidak akan ada perempuan pelakor kalau lakinya ga mau. Jadi jangan hanya salahkan perempuannya saja, tapi salahin juga lakinya yang mau ninggalin pasangannya demi perempuan lain. Kenapa hanya perempuan saja yang selalu disalahin??

Buat perempuan yang ditinggalkan pasangannya, jangan pernah merasa minder. Wanita yang terlihat hebat: Maia Estianty dan Sharita Abdul Mukti, mereka kurang apa coba? Cantik, pinter, kaya, anaknya cakep2, mereka aja ditinggal sama pasangan mereka. Kadang wanita ditinggalkan bukan karena kekurangannya. Tapi lebih karena ego lakinya. Ahmad Dhani, sekarang hidup susah berselimut egonya. Haris, sekarang kelimpungan karena istri dan anak-anaknya mulai move on, karena memang dari awal dia ga mau cerai dari istrinya.

Setiap orang pasti punya kekurangan. Tapi pasti juga punya kelebihan. Fokuslah di kelebihanmu saja, jangan sampai keadaan membuatmu meratapi 'kekurangan' yang menjadi alasan kamu ditinggalkan pasanganmu.

You both might have problem(s). But, you girls, you are not the problem. Keep shining!

Rabu, 08 November 2017

Little Talk

Aku bertemu dengan saudara yang sudah lama tak kutemui. Kami bertemu dalam rangka acara pernikahan saudara kami. Topik pembicaraan kami adalah tentang pernikahan. Katanya, pernikahan pada akhirnya hanyalah tentang pilihan, dan bagaimana kita bertanggung jawab dengan pilihan tersebut. Apa kabar dengan cinta? Cinta adalah hal yang mengemas pernikahan menjadi suatu hal yang indah.

Cinta dan janji suci, membungkus pernikahan dan membuatnya terlihat indah. Padahal, apakah esensi pernikahan itu? Pernikahan adalah komitmen, untuk setia pada pilihan. Setidaknya dalam janji pernikahan, kalimat janji yang diucapkan pertama kali adalah janji untuk setia; "Saya berjanji akan setia padamu dalam suka dan duka..." bonusnya, "Saya mau mencintaimu seumur hidup saya"
Ya, dalam janji pernikahan pun tak ada kalimat yang menyatakan berjanji untuk cinta selamanya, tapi hanya menyatakan kemauan saja. Tinggal seberapa kuat saja tiap pasangan menunjukkan kemauannya. Jika ada pasangan yang bilang sudah tidak cinta, seharusnya itu wajar. Seharusnya ya (seriusan, aku baru nyadar). Tapi bukan berarti terus cinta sama orang lain, karena itu mengarah ke tidak setia. Dan janji dalam pernikahan adalah untuk setia.

Pernikahan adalah realita. Cinta adalah hal semu. Beruntung jika pasangan mampu mempertahankan cinta, dan membuat hari-hari mereka seperti ketika pertama berjumpa. Hanya orang-orang spesial dan setia yang mampu terus menjaganya. Sisanya, akan mengabaikan segalanya hanya karena tak ada lagi cinta. 

Kemampuan tiap orang itu berbeda. Tak semua orang mampu terus menjaga api cinta. Tak semua orang juga bisa menjaga komitmen. Jangan pernah berharap agar orang mencinta selamanya, karena tak semua orang bisa melakukannya. Juga jangan pernah menuntut orang lain untuk tetap berpegang pada komitmen, karena mungkin saja mereka tidak mampu. Mirisnya, belakangan ini, orang2 justru bangga jika tidak setia. Misalnya aja orang2 yang bangga jika bisa poligami. Yah, tiap orang punya pandangan masing-masing..


Senin, 06 November 2017

Pure Love

What's the purest love in this world?
It's mother's love
What's make it pure?
Mother's love has sacrifice, consistency and unconditional

Don't wish those kind of love from anyone
Only a great person who has it

And I don't believe any other love, but mother's love

Kamis, 02 November 2017

Pikiran Terbalik

Pernahkah kamu merasa pesimis? Pernahkah kamu merasa skeptis pada dirimu sendiri atau orang terdekatmu? Pernahkah kamu merasa dunia ini sungguh tidak adil, karena kau merasa tersakiti?
Lalu, pernahkah kamu memikirkan semua itu, dan semuanya terasa sangat berat?
Jika iya, mungkin kamu bisa mencoba berpikir dengan Pikiran Terbalik.

Jika kamu kehilangan kepercayaan pada seorang teman, dan kamu yakin bahwa kamu tidak akan bisa kembali berteman tanpa kepercayaan, apakah lantas kamu akan pergi dan mencari teman lain?
Dengan pergi, ya, masalahmu dengan temanmu akan selesai. Mungkin kalian tak akan saling bertegur sapa, dan kalian akan memiliki hidup kalian masing-masing. Tapi masalahmu dengan dirimu sendiri tak akan pernah selesai. Kamu akan selalu hidup dalam rasa kecewa. Tidakkah kamu mau mencoba untuk berpikir terbalik? Jika pertemanan tidak bisa dijalin tanpa kepercayaan, kenapa kamu tak mencoba untuk menumbuhkan kembali kepercayaan itu? Tidak ada lagi kepercayaan, bukan berarti menutup kemungkinan untuk dapat percaya. Daripada mengeluhkan tidak adanya kepercayaan, kenapa kamu tak berusaha menumbuhkan kepercayaan kembali?

Mungkin kamu terlalu kecewa dengan orang disekelilingmu. Sehingga kamu tidak mau atau merasa tidak mampu untuk menerima keadaan. Kamu bisa mencoba memposisikan dirimu pada orang yang mengecewakanmu. Dia juga pasti punya rasa kecewa, tak hanya kamu. Cobalah memahami orang yang mengecewakanmu. Maka rasa sakitmu akan sedikit berkurang. Kamu tidak akan berfokus pada perasaanmu sendiri. Sedikitlah ber-empati. Merasakan sakitnya orang lain untuk bisa lebih memahaminya. Maka kamu akan lebih mudah untuk melepaskan rasa kecewa, atau rasa sakit yang kamu rasa.

Mudahkah untuk berpikiran terbalik? Tidak. Tapi jika kau berhasil melepas ke-aku-anmu, maka jalanmu akan lebih mudah. Ego, keakuan, yang terus dipelihara, hanya akan terus menyakitimu. Memaksamu berpikir bahwa kamulah yang paling sakit, paling menderita, paling diperlakukan dengan tidak adil. Jika kamu tak lagi memikirkan diri sendiri saja, dan berusaha memikirkan orang lain, mencoba berpikir sebagai orang lain, maka memahami orang lain akan menjadi lebih mudah. Lalu, kamu akan lebih mudah melepaskan rasa kecewa, atau rasa sakitmu. Bebanmu akan jauh berkurang.

Ketika kamu memulai sesuatu dengan baik, lancar, bahagia, namun pada akhirnya berakhir dengan kekacauan, mungkin kamu akan berpikir, semua itu berawal dari kesalahan. Kenapa tidak berpikir, pasti ada yang salah dalam proses atau perjalanan yang sudah dilalui. Jika sesuatu berawal dengan baik, pasti akan bisa berakhir dengan baik juga. Kecuali kamu adalah tipe orang yang mau segalanya sempurna. Cacat sedikit, buang, cari yang lain. Kalau sudah begitu, tak bisa dibantah lagi. Tapi ingat, kamu akan selalu mencari, membuang, dan kembali mencari. That's your choice, anyway :)

Tentang pikiran terbalik, aku ingat sebuah kisah seorang teman. Dia dan pasangannya, saling mencintai. 
Yang laki-laki suka membaca, yang perempuan suka mendengarkan musik. Ketika mereka mulai berpacaran, mereka saling menunjukkan rasa cinta dan perhatian mereka dengan saling memberikan kado. Yang laki-laki selalu memberi kado berupa buku pada pacarnya. Yang perempuan selalu memberi kado berupa CD musik-musik favoritnya.
Buku adalah benda kesukaan si laki-laki, bukan si perempuan. Apakah kira-kira si perempuan suka?
CD adalah hal favorit si perempuan, bukan si laki-laki. Apakah kira-kira si laki-laki suka?
Padahal maksud mereka sama-sama baik. Mereka sama-sama mau menyenangkan pasangan mereka. Tapi ternyata cara mereka salah. Mereka hanya menyenangkan diri mereka sendiri.
Kadang kita terlalu fokus dengan diri kita sendiri. Memberi kado atas dasar apa yang kita suka, belum tentu akan disukai orang lain. Kenapa tidak mencoba berpikir sebagai orang lain?

Seseorang pernah bilang, hidup ini adalah tentang aksi-reaksi. Apa yang dilakukan orang lain ke kita, adalah reaksi dari apa yang aksi yang kita lakukan. Begitu juga sebaliknya. Jika kita menginginkan orang lain melakukan suatu hal, kita harus melakukan sesuatu yang membuat mereka melakukan hal tersebut.  
Jika kita mengharapkan orang berbuat sesuatu, tanpa kita berbuat apapun, silahkan terus bermimpi saja.hehe

Jika berpikir normal tidak banyak membantumu, cobalah berpikir terbalik.
Susah? Iya.
Sakit? Iya.
Tapi jangan lupa, kalau berhasil, akan sangat membantumu.
Ingat saja, semua hal di dunia ini perlu proses. Kadang, prosesnya sederhana. Tapi kadang proses itu terasa berat dan menyakitkan. Kata temanku, hasil tak akan mengkhianati proses.
Jika tidak mau berproses, ya sudah, mending jadi raja dulu aja, biar segala keinginan bisa terpenuhi dengan tunjuk-tunjuk aja, tanpa perlu berproses ;)


Jumat, 13 Oktober 2017

Live Here and Now

Sekarang aku mendapatkannya
Obat untuk penyesalan
Plus untuk kekecewaan
Plus untuk kekhawatiran juga
Sebenarnya itu bukanlah hal baru
Jawabannya adalah merasakan momen 'sekarang'

Untuk apa menyesali hal yang telah terjadi?
Apakah dengan larut dalam penyesalan bisa merubah keadaan?

Untuk apa mengkhawatirkan masa depan?
Apakah yang dikhawatirkan akan benar-benar terjadi?

Kalau kita kecewa dengan suatu hal, apakah akan membuat kita jadi lebih baik?
Seperti misalnya, mengetahui sesuatu yang disembunyikan atau mengecewakan. Menyakitkan,memang, hidup dalam kekecewaan. Tapi apakah dengan kecewa akan memperbaiki hidup kita? Tidak. Justru akan memberatkan hari-hari kita.
Biarkan orang lain melakukan hal yang mereka mau. Setiap hal yang dilakukan adalah tanggung jawab mereka. Biarin aja. Let it be. That's their problem(s), not ours.

Feel the moment
In every breath you take
The present moment
Here and now
Forget about the past
Don't think about future
Just live the present

Kamis, 12 Oktober 2017

Do What You Want

Do what you wanna do
What you wanna do
Do what you want
Do what you wanna do
What you wanna do
Do what you want

Look at everybody lookin'
Checkin' a reflection
What do you see?
Scratchin' at the surface
Searchin' for a purpose
Who do you wanna be?
A dick? A Jane? A King? Just a link on a chain?
And when you think this thinking drives you insane
It will
You need to get it out of your brain
And just...

Do what you wanna do
What you wanna do
What do you want?
Do what you wanna do
What you wanna do
Do what you want

Makin' up your own rules
Swimmin' in your own pool
Changin' the game
Give your life a good shake
Do it for your own sake
Never the same
Be loud, be still, be anything you want and you will
Be anything as long as it's real
Do what you feel...
And just...

Do what you wanna do
What you wanna do
What do you want?
Do what you wanna do
What you wanna do
Do what you want
What it it you want?

Source