Sabtu, 31 Desember 2011

kangen

agak aneh, malam ini tiba2 aku kangen dengan aku setahun yang lalu
kangen rambut panjangku yang kudapat setelah dua tahun perjuangan mempertahankannya
kangen kuku-kuku jari tangan n kakiku yang selalu dicat gelap yang sering dibilang abis kejepit pintu
kangen puluhan gelang yg kebanyakan berwarna hitam yang berjajar rapi di tangan kiriku, yang membuat orang-orang menyebutku 'bakul gelang'
kangen aku yang suka ribet sendiri waktu kuliah, entah dg tulisan2ku, main game, baca2 novel/cerita lucu dan kadang majalah, atau curi2 makan saat kuliah
kangen aku yg berjuang keras melawan rasa kantuk saat suliah yg sangat membosankan
kangen aku dan teman2ku yg suka usil dan saling mengerjai di kampus
kangen keluyuran sampe pagi sama temen2 markas
kangen nonton film2 drama dan mewek tiap malam :p

kangen aku yang suka ketawa ngakak


hahaha....itu dulu.... dulu aku begitu... :D

Rabu, 21 Desember 2011

Socialiezt (II)

# Lab AVA
Kelas ini menjadi tempat pertama kami, 20 makhluk kelas ilmu sosial untuk saling mengenal dan bersosialisasi -dalam proses tersebut, selanjutnya kami menamakan diri socialiezt '07-
Lab AVA, ruang terpencil, yang hampir mirip gudang, karena banyak barang2 yg entah berguna atau tidak yang terletak disana.Ada panel2 portofolio beserta makalah2nya, benda2 pendukung mata pelajaran sejarah dan geografi, dll. Yang paling penting, di ruang itu ada TV, player dan radio+tape.
Suatu saat di waktu senggang, kami membahas tentang potensi2 yg ada di ruang tersebut. Ga ada salahnya kalau kami pergunakan apa yang ada. Kadang kami menyalakan radio ato nonton film dg player yg ada. Kami melakukannya ga cuma waktu istirahat. Kalau lagi ngerjain tugas, dan guru yg bersangkutan mengijinkan, kami pasti mengerjakan sambil dengerin radio. Bahkan tidak jarang memaksa guru buat nonton film aja, biar pelajaran ga bosen.
Suatu hari, entah siapa yg mencetuskan ide, kita iuran membeli antenna kecil buat TV yg ada di ruang itu. Dan sejak saat itu TV menjadi hiburan utama kami di saat jam kosong maupun istirahat. Dan dengan demikian kelas kami menjadi kelas eksklusif, dibanding kelas2 lain. Dan membuat kita ogah kembali ke peradaban kami yg sebenarnya, di ruang kelas sebenarnya. :D

to be tukinyut again...

Mika - My Interpretation

You talk about life, you talk about death,
And everything in between,
Like it's nothing, and the words are easy.
You talk about me, and you talk about you,
And everything I do,
Like it's something, that needs repeating.
I don't need an alibi or for you to realize,
The things we left unsaid,
Are only taking space up in our head.
Make it my fault, win the game
Point the finger, place the blame
It does me up and down,
It doesn't matter now.

[chorus:]
'Cause I don't care if I ever talk to you again.
This is not about emotion,
I don't need a reason not to care what you say,
Or what happened in the end.
This is my interpretation,
And it don't, don't make sense.

The first two weeks turn into ten,
I hold my breath and wonder when it'll happen,
Does it really matter?
If half of what you said is true,
And half of what I didn't do could be different,
Would it make it better?
If we forget the things we know.
Would we have somewhere to go?
The only way is down, I can see that now.

[chorus]

It's really not such a sacrifice

[chorus]

And it don't have to make no sense to you at all,
'Cause this is my interpretation, yeah, yeah, yeah.

Selasa, 20 Desember 2011

Socialiezt (I)

# Sebuah awal,
Tahun ajaran baru 2005/2006. Aku yakin, masing2 dari siswa yg akan ikut kelas XI program ilmu sosial saat itu merasa kaget,heran,cemas dan lain sebagainya, karena, saat itu diumumkan bahwa siswa baru di kelas sosial HANYA berjumlah 20 orang. Hari pertama perkenalan dengan wali kelas kami. Saat itu juga dilakukan penentuan pengurus kelas, yang akhirnya diputuskan bahwa yusuf -yang selanjutnya lebih akrab dipanggil ucup- dipilih sebagai ketua kelas.
Pada minggu pertama, karena di sekolah kami sedang dilakukan renovasi gedung, maka terpaksa harus ada 2 kelas ya rela dipindah, sedangkan kelas yg lain harus digeser. Salah satu kelas yg dipindah adalah kelas kami, kelas ilmu sosial. Dan parahnya, kelas kami dipindah di lab AVA, yg letaknya jauh dari peradaban, jauh dari kelas2 lain, jauh dari koperasi, jauh dari kantin. Lab itu dekat dg parkiran motor, kantor TU dan WC guru.

Sulit dibayangkan saat itu, 20 anak dari 6 kelas yg berbeda2, disatukan di sebuah kelas ‘terasing’. Awalnya kami sulit menerima. Pertemanan diantara kami juga masih terjadi gap2an. Aku,Nika,Diah, yg sebelumnya dari kelas yg sama, dapat bergaul dg mudah. Ditambah Eca, yg se-pasukan tonti denganku+Nika. Kita berempat bisa cepet nyambung.

Devita+Sari, dua anak yg paling heboh dari kelas X.6 berteman dg Hanip+Fika dari kelas X.3. Dua kelompok perempuan ini pada awalnya tidak terlalu dekat. Tapi Hanip+Fika terus ikut bergabung dengan kami berempat. Dan lama kelamaan kami berdelapan bisa bergabung.
Semua itu dapat terjadi, karena kami jauh dari kelas lain. Kalau mau ke kantin, kami harus bareng2. Kalau jam kosong atau istirahat, kami juga ga bisa gabung dg kelas lain, karena boros waktu buat pergi ke kelas lain/ke perdadaban. Jadi kami bersosialisasi hanya dengan penghuni baru lab AVA itu. Seiring berjalannya waktu, ke20 orang anak itu mulai nyambung, dekat dan kompak…
to be tukinyut ... (kata2 yg sering diucapkan Sari waktu SMA. artinya; to be continued)

Kamis, 08 Desember 2011

Jekardah

Katanya dia identik dengan panas, macet dan mahal. Ada juga yg ngomong kalo dia kejam. 
4 Desember 2011 yang lalu, aku dengan sengaja mendatanginya. Setelah mengabaikan ketakutanku akan cerita-cerita buruk tentangnya, aku memberanikan diri untuk mendekatinya, ingin berteman dengannya. Aku berharap bisa hidup dengannya. Beruntung, aku punya kakak yang membantuku untuk mengenalnya. Melindungiku, dan menyediakan area aman untukku. Tidak hanya aman, tapi juga nyaman.
Saat ini, sudah 4 hari aku hidup dan bergumul dengan Jekardah. Tapi tak sekalipun aku merasakan apa yang pernah aku dengar dari orang-orang yang telah mengenalnya.
Tidak panas karena sepanjang siang aku berada di ruang ber-AC
Tidak macet karena sehari-hari aku hanya memerlukan kakiku untuk kegiatan sehari-hari
Tidak mahal karena banyak makanan murah dan enak disekitarku, juga karena ada kakak yg  selalu merepotkan dirinya untuk memudahkanku
Tidak kejam karena aku terlindungi sepanjang hari

Aku betah dengannya. Aku merasa bisa bersahabat dengan sedikit bagian darinya.
Mungkin aku merasa demikian karena baru sangat sangat sedikit mengenal Jekardah. Aku bahkan belum mengetahui dimana letak hal-hal buruk itu. Jika suatu hari aku mulai mengetahuinya, aku berharap nantinya aku bisa memahaminya, bisa mensyukurinya, hingga kelak kami bisa benar-benar bersahabat. Meskipun persahabatan itu tidak akan sekental persahabatakku dengan yang telah kukenal selama 21tahun....


Jekardah, mari kita berteman.... :)