# Sebuah awal,
Tahun ajaran baru 2005/2006. Aku yakin,
masing2 dari siswa yg akan ikut kelas XI program ilmu sosial saat itu merasa
kaget,heran,cemas dan lain sebagainya, karena, saat itu diumumkan bahwa siswa
baru di kelas sosial HANYA berjumlah 20 orang. Hari pertama perkenalan
dengan wali kelas kami. Saat itu juga dilakukan penentuan pengurus kelas, yang akhirnya diputuskan bahwa yusuf -yang selanjutnya lebih akrab dipanggil ucup- dipilih sebagai ketua kelas.
Pada minggu pertama, karena di sekolah kami sedang
dilakukan renovasi gedung, maka terpaksa harus ada 2 kelas ya rela dipindah, sedangkan kelas yg lain harus
digeser. Salah satu kelas yg dipindah adalah kelas kami, kelas ilmu sosial. Dan parahnya,
kelas kami dipindah di lab AVA, yg letaknya jauh dari peradaban, jauh dari kelas2
lain, jauh dari koperasi, jauh dari kantin. Lab itu dekat dg parkiran motor,
kantor TU dan WC guru.
Sulit dibayangkan saat itu, 20 anak dari 6 kelas yg berbeda2, disatukan di sebuah kelas ‘terasing’. Awalnya kami sulit menerima. Pertemanan diantara kami juga masih terjadi gap2an. Aku,Nika,Diah, yg sebelumnya dari kelas yg sama, dapat bergaul dg mudah. Ditambah Eca, yg se-pasukan tonti denganku+Nika. Kita berempat bisa cepet nyambung.
Devita+Sari, dua anak yg paling heboh dari kelas X.6 berteman dg Hanip+Fika dari kelas X.3. Dua kelompok perempuan ini pada awalnya tidak terlalu dekat. Tapi Hanip+Fika terus ikut bergabung dengan kami berempat. Dan lama kelamaan kami berdelapan bisa bergabung.
Semua itu dapat terjadi, karena kami jauh dari kelas lain. Kalau mau ke kantin, kami harus bareng2. Kalau jam kosong atau istirahat, kami juga ga bisa gabung dg kelas lain, karena boros waktu buat pergi ke kelas lain/ke perdadaban. Jadi kami bersosialisasi hanya dengan penghuni baru lab AVA itu. Seiring berjalannya waktu, ke20 orang anak itu mulai nyambung, dekat dan kompak…
Sulit dibayangkan saat itu, 20 anak dari 6 kelas yg berbeda2, disatukan di sebuah kelas ‘terasing’. Awalnya kami sulit menerima. Pertemanan diantara kami juga masih terjadi gap2an. Aku,Nika,Diah, yg sebelumnya dari kelas yg sama, dapat bergaul dg mudah. Ditambah Eca, yg se-pasukan tonti denganku+Nika. Kita berempat bisa cepet nyambung.
Devita+Sari, dua anak yg paling heboh dari kelas X.6 berteman dg Hanip+Fika dari kelas X.3. Dua kelompok perempuan ini pada awalnya tidak terlalu dekat. Tapi Hanip+Fika terus ikut bergabung dengan kami berempat. Dan lama kelamaan kami berdelapan bisa bergabung.
Semua itu dapat terjadi, karena kami jauh dari kelas lain. Kalau mau ke kantin, kami harus bareng2. Kalau jam kosong atau istirahat, kami juga ga bisa gabung dg kelas lain, karena boros waktu buat pergi ke kelas lain/ke perdadaban. Jadi kami bersosialisasi hanya dengan penghuni baru lab AVA itu. Seiring berjalannya waktu, ke20 orang anak itu mulai nyambung, dekat dan kompak…
to be tukinyut ... (kata2 yg sering diucapkan Sari waktu SMA. artinya; to be continued)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar