Selamat malam dunia... Malam ini aku sedang tiduran di sofa di rumah kakakku di Bandung. Ya,weekend ini aku ke Bandung lagi. Aku capcus dari Jakarta siang tadi. Misi utama di Bandung kali ini adalah aku mau terapi/refleksi/apalah namanya,yg pada intinya aku mau beresin badan yang belakangan berasa ada yang ga beres. Jadi ceritanya hari ini terapist langganan keluargaku itu lagi dateng ke Bandung. Mumpung ada kesempatan,aku dateng ke Bandung aja deh,biar badan cepet sehat...
Siang tadi di kereta,aku sempat membaca tulisanku di blog ini saat perjalanan naik Taksaka ke Jogja. Entah kenapa aku merasa ilfil sendiri dengan tulisan itu. Temanya aneh,isinya aneh,dan aneh juga aku ngomongin hal2 kayak gitu.. Semacam narsis..haha.. Rasanya pengen hapus tulisan itu,tapi apa yg tertulis di situ benar adanya. Aku tadinya pengen mengulas tulisan itu. Tapi daripada makin aneh,aku diamkan saja. Kututup halaman blogQ dan kusimpan hapeQ. Kuambil bukunya Paulo Coelho,Aleph,dan sepanjang perjalanan ke Bandung kuhabiskan dengan membaca buku itu.
Malam ini aku ingin berkisah. Sejak terakhir kali pulang ke Jogja,aku merasa hidupku tidak tenang. Kemudian beberapa hari belakangan aku merasa mendapat teguran. Teguran dari Tuhan melalui semesta dan sesama.
Teguran itu berawal dari hari Jumat lalu,tiba-tiba aku sangat ingin ikut Persekutuan Doa hari Jumat di kantor. Padahal biasanya aku sangat malas untuk ikut. Tema yg dibawakan pembicara hari itu adalah tentang kekhawatiran. Tuhan sudah bersabda agar kita jangan khawatir tentang apapun di dunia ini. Sang pembicara menambahkan,agar bs lebih bahagia kita tidak perlu menyesali masa lalu,dan janganlah mengkhawatirkan masa depan.
Teguran berlanjut hari ini. Saat membaca Aleph,aku aku menemukan di beberapa bagian tertulis bahwa janganlah kita terlalu memikirkan masa lalu dan masa depan. Tapi pikirkanlah masa kini,saat ini,waktu yang sedang kita jalani. Aku masih belum menyadari bahwa ini adalag teguran.
Lalu,saat aku sedang diterapi tadi,tiba-tiba pak terapist berpesan padaku,agar aku tidak terlalu banyak memikirkan hal-hal yang belum terjadi -masa depan-. Jalani saja apa yang di depan mata,yang terjadi biarlah terjadi. Jangan terlalu khawatir. Terutama saat sebelum tidur,kurangi pikiran dan kekhawatiran,agar tidurnya jadi lebih berkualitas.
Omg,what did he say??!
Saat itu aku langsung teringat dengan pesan pembicara di Persekutuan Doa dan juga teringat cerita Paulo Coelho di Aleph. Saat itu juga aku merasa aku sedang ditegur.
Ya,belakangan aku memang terlalu cemas akan hal-hal yang belum terjadi. Hal-hal yang di luar kendaliku. Hal-hal yang mungkin tak seburuk yang kubayangkan. Mungkin saja kekhawatiran ini yang membuatku tidak sehat. Tidak sehat pikiran yang membuat badanku juga tidak sehat karena tidur yang kurang berkualitas.
Ya,mungkin saja itu yang terjadi padaku. Belum terbukti kebenarannya sih. Tapi masuk akal juga.
Ada baiknya jika kita mengurangi kekhawatiran kita. Ada baiknya kita santai dalam menghadapi masalah. Ada baiknya kita mengistirahatkan otak kita dari hal-hal di luar kendali kita. Pikiran sehat akan membuat badan sehat.
Yakk....mari kita sukseskan menyehatkan badan kita. Dan saya mau tidur dulu,soalnya seluruh badan rasanya ngilu abis 'dianiaya'. Semoga besok pagi bangun pagi dengan pikiran dan badan yang sehat. Sekali lagi,selamat malam dunia.... :)
ps: buat mas yer yang lagi sakit jg,cepet sembuh yaa... :*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar