Selasa, 25 November 2014

Janji Sasi Mei

Janji, janji sasi Mei
Kliwat enem sasi
Nanging ya ora dadi

Janji, janji wis rolas sasi
Nganti wis arep Mei
Nanging anane ya mung janji

Janji, janji ora bakal nguciwani
Uwis bola bali
Nanging ora ana bukti

Janji, mbok ya ora usah janji
Yen ora isa nglakoni...

Jumat, 14 November 2014

Mirror

Jika lagu hanyalah sebuah lagu, mungkin hari ini aku tidak akan menjadi galau. Cuaca juga sangat mendukung suasana untuk menjadi tambah galau. Rasa galau yang sedang kualami ini bukan karena aku merasa bimbang, resah, atau patah hati. Bisa dibilang aku baik-baik saja, sampai aku mendengarkan sebuah lagu.

Lagu memang bukanlah sekedar musik yang digabung dengan lirik. Bagiku lagu adalah suatu karya yang memiliki daya "magis", yang mampu membawa kembali segala macam kenangan, semangat, kebahagiaan, bahkan perasaan sakit hati yang pernah dirasakan.
Hari ini, aku mendengarkan sebuah lagu, yang hampir sepanjang tahun lalu selalu menjadi temanku tiap malam. Lagu yang selalu kuputar di hari-hari beratku, saat aku berusaha mengatasi dan mengusir segala perasaan kacau yang selalu kusembunyikan. Semua perasaan yang kusimpan dalam kesendirian
Semua yang pernah kurasakan itu kini seakan muncul kembali bersama setiap alunan musik dan liriknya. Perasaan sedih dan sakit yang pernah kurasakan seolah-olah masih ada. Hati dan pikiranku ikut bergejolak bersama kegalauan ini.
Tapi, tak ada sedikitpun niatku untuk menghentikan lagu ini. Aku menikmati kenangan ini, rasa sakit ini. Aku ingin hati dan pikiranku menjadi kebal dan bisa menerimanya. Bukan menolak kenangan, tapi menerimanya sebagai pembelajaran.

"Mirror on the wall, here we are again. Through my rise and fall, you've been my only friend. You told me that they can understand the man I am. So why are we talking to each other again..."
Mirror - Lil' Wayne ft Bruno Mars

Rabu, 12 November 2014

Kota Itu

Kota itu pernah menjadi bagian dari hidupku
Kota itu memberiku banyak kenangan
Dari kenangan yang mengharu biru
Hingga kenangan yang membawa kebahagiaan

Kota itu mengajarkanku tentang kesabaran
Kota itu mengajarkanku tentang kepercayaan
Kota itu juga meresahkanku dengan kebisingan
Kota itu selalu membuatku lelah dalam pikiran
Tapi semua itu tersusun rapi menjadi sebuah kenangan

Aku meninggalkan kota itu
Bukan berarti aku tak ingin lagi bersekutu
Aku hanya tak ingin lagi dihantui rasa sendu
Seperti ketika hati dan pikiranku diserang rindu
Rindu tentang kenyamanan rumahku
Rindu akan kehidupan yang selalu jadi impianku

Aku pergi, namun aku tak pernah membenci
Rindu selalu ada kemanapun aku pergi
Rindu pada segala tempat yang melekat dalam memori
Aku ingin kembali ke sana untuk sekedar meredam rindu ini

Kini aku berada di rumah yang dulu selalu kurindu
Kini hari-hariku tak pernah diliputi rasa sendu

Tapi kini ada seonggok rindu lain yang mulai mengusik
Rindu akan jalanan yang tak pernah tak berisik
Rindu teman seperjuangan yang pernah membuat hidupku asik
Rindu bernostalgia di tempat kupernah tertawa dan bergidik

Kota itu, bukanlah tempat kejam seperti yang orang bilang
Kota itu, meskipun kutinggalkan tapi tetap kusayang
Kota itu, adalah saksi hidupku hingga menjadi seperti sekarang
Kota itu, layak pula untuk kusebut tempat tujuan pulang

Salam rinduku untuk kota itu




Yogyakarta, 12 November 2014