Selasa, 16 Desember 2014

Tentang Masalah

Ahhh.. leganya, akhirnya kegalauanku yang ga jelas itu berakhir juga, seiring berakhirnya tayangan episode terkahir The Heirs hari Jumat lalu. Seperti saat datang, galau itu pergi dengan mudahnya juga. Beruntung juga aku punya bakat "mudah lupa".hihihi... Membaca tentang kegalauanku, rupanya masyer cukup cepat tanggap. Dia segera download semua episode The Heirs untukku. Tapi sayangnya sekarang aku sudah tidak terlalu berminat menontonnya. Bagaimanapun juga, makasih ya Mas, udah mengusahakannya buatku.. :)

Mudah galau memang menjadi salah satu masalahku. Tapi Puji Tuhan, aku punya obat yang mujarab, yaitu mudah bersyukur. Aku selalu mencoba untuk mensyukuri segala sesuatu yang kuterima dan kualami. Segala hal buruk bisa jadi masalah, begitu juga hal baik. Namun jika kita melihat dan menerimanya dengan penuh syukur, maka masalah tersebut akan terasa berkurang, bahkan mungkin juga bisa hilang.

Di kehidupan ini, aku merasa heran dengan pola pikir orang dalam memandang dan memperlakukan suatu masalah. Beberapa waktu lalu aku dan masyer membahas tentang iklan perawatan kecantikan wajah di perempatan Gondomanan. Dalam iklan itu,terdapat kata-kata "membantu masalah penuaan...". Aku dan masyer sepakat, bahwa tua adalah hakikat manusia, dan semua orang panjang umur akan menjadi tua. Mungkin yang dimaksud di iklan itu adalah menyediakan perawatan untuk kulit kusam, keriput, noda hitam dll. Tapi kenapa ga dijelaskan aja serinci itu? Kenapa malah menggunakan kata penuaan, dan menyebutnya sebagai masalah? Keriput, kulit kusam, noda hitam, tidak melulu karena penuaan lho. Bagiku dan masyer, iklan itu seperti mempermasalahkan yang bukan permasalahan.

Mungkin sekarang ini banyak orang yang hidupnya tidak bahagia, karena selalu mempermasalahkan hal yang bukan permasalahan seperti itu. Hal-hal kecil bisa bikin stres, atau bisa memicu pertengkaran/perpecahan. Hal yang sebenarnya bukanlah masalah besar, dipermasalahkan sehingga menjadi hal yang memicu amarah dan efek buruk lainnya. Kejadian seperti itu sudah sering terjadi.
Jika kita mampu mempermasalahkan hal yang bukan permasalahan, kenapa kita tidak mencoba menghilangkan permasalahan? Jika punya permasalahan, sekecil apapun itu, kita bisa kok berusaha menghilangkannya. Ada banyak solusi yang dapat menyelesaikan masalah. Kita bisa memilih salah satu, agar permasalahan itu tidak mengganggu/menyusahkan hidup kita dan orang-orang disekitar kita.

Hidup tanpa permasalahan pasti akan terasa hambar. Tapi cara kita memandang dan mengatasi permasalahan, juga akan mempengaruhi hidup kita. Jika kita memandang dan mengatasi masalah dengan positif dan penuh syukur, maka hidup kita akan berwarna dan tetap terasa indah. Tapi jika kita memandang permasalahan dengan negatif dan penuh prasangka buruk, maka hidup kita akan penuh gejolak dan menyedihkan. Lalu bagaimana jika kita mempermasalahkan hal yang sebenarnya bukan permasalahan? Kurasa hidup akan jauh jauh lebih buruk daripada hal-hal buruk.

Tetap positif, dan selalu bersyukur... :)

Tidak ada komentar: