Setiap orang pasti pernah mengalami "Bad Day". Hari dimana seharian selalu merasa sial, tidak beruntung, sedih, ataupun mengalami kejadian yang mengacaukan emosi sepanjang hari. Kadang, kalo terlalu bawa perasaan dan sulit move on, bad day akan berlanjut ke hari-hari berikutnya. Lalu mengeluh. Mengumpat. Marah-marah. Atau bahkan menangisi hidup yang terasa begitu berat.
Mau tidak mau, suka tidak suka, kejadian buruk akan dialami oleh setiap manusia. Tapi satu hal buruk apakah lantas boleh mengacaukan waktu sepanjang hari? Setiap mengalami kejadian buruk, ada baiknya kita mencoba untuk membuatnya menjadi lebih baik. Misalnya bersyukur akan hal-hal kecil yang kita dapat. Tidak ada yang bisa disyukuri? Cobalah bersyukur karena kita bernafas. Seperti salah satu quote favoritku, dari Sidharta Gautama "Mari kita bangkit dan bersyukur , walau kita tidak belajar banyak hari ini, setidaknya kita belajar sedikit , jika tidak belajar sedikit, setidaknya kita tidak sakit, dan jika ternyata kita sakit, setidaknya kita tidak mati, karena itu marilah kita semua bersyukur." Dalam hidup ini, pasti selalu ada hal yang bisa kita syukuri.
Jika bersyukur terasa jadi begitu sulit, pagi ini aku menemukan cara lain untuk bersyukur. Jika kita mengalami 1 hari buruk, tak apalah, masih ada 364 hari yang lebih baik dalam setahun. Jika mengalami 2 hari buruk, maka kita masih punya 363 hari lain yang lebih baik. Begitu seterusnya. Setidaknya hari buruk yang dialami akan terasa sedikit dibandingkan dengan hari-hari yang telah (dan akan) kita lalui. Pun kita mengalami hari-hari berat yang berturut-turut, katakanlah dalam sebulan kita mengalami hari yang buruk, kita masih saja memiliki 335 hari lain. Masih banyak kan?
1 dari 365 adalah jumlah yang kecil, cuma 0,3%. 30 dari 365 pun juga bukanlah hal yang besar, hanya 8,2%. Coba saja bayangkan angkanya. Apakah pantas kita mengeluhkan 0,3% dari waktu kita selama setahun, sedangkan kita sudah mengalami hal baik dalam 99,7% dari waktu yang kita miliki? Atau jika 0,3% terlalu kecil, apakah kita akan mengeluhkan 8,2% dari waktu kita dalam setahun, ketika kita mengalami 91,8% hari baik dalam setahun? jika iya, terdengar serakah ya...
Teorinya sih sepertinya gampang. Menjalaninya yang mungkin sulit. Hari buruk bukanlah hal yang bisa kita hindari. Tapi menyikapinya dengan cara yang baik, akan membuatnya menjadi baik juga. Setidaknya bisa mengurangi hal buruk yang telah kita alami. Bersyukur, bersyukur, dan bersyukur. Itulah obat yang paling ampuh untuk mengurangi segala bentuk sakit hati dan kesesakan hidup.
Heeuuu, udah kayak om mario teguh aja ya tulisanku. Seolah-olah hidup itu mudah untuk dilalui. Hidup memang sulit, maka janganlah dibikin lebih sulit lagi. Permudahlah apa yang bisa dibuat menjadi mudah. Jika kita bisa mempermudah hidup kita, lalu permudahlah hidup orang-orang di sekitar kita, orang yang kita sayangi. Jangan buat hari orang menjadi buruk. Apalagi orang-orang yang kita sayangi.
This is my page. My space. I share what's in my head. Sometime it's inspiring thing. Sometime it's just vent of my mind. What's in this page is just a little piece(s) of my life. You can judge what I write. But not my life ;) - I write what I want to write. Because this is my space
Senin, 21 September 2015
Selasa, 15 September 2015
La Vie En Rose
Hold me close and hold me fast
The magic spell you cast
This is la vie en rose
When you kiss me heaven sighs
And though I close my eyes
I see la vie en rose
When you press me to your heart
I'm in a world apart
A world where roses bloom
And when you speak
Angels sing from above
Everyday words seems
To turn into love song
Give your heart and soul to me
And life will always be la vie en rose
...
I miss you...
The magic spell you cast
This is la vie en rose
When you kiss me heaven sighs
And though I close my eyes
I see la vie en rose
When you press me to your heart
I'm in a world apart
A world where roses bloom
And when you speak
Angels sing from above
Everyday words seems
To turn into love song
Give your heart and soul to me
And life will always be la vie en rose
...
I miss you...
Selasa, 08 September 2015
tulisan ini ada karena yg nulis lagi ga bisa tidur
malam ini lagi agak melow -pms strike maybe-. mumpung laptop udah sembuh, yuk mari ngeblog tengah malam lagi.. jadi berasa kayak jaman kuliah dulu, jam segini masih melek aja cuma buat tak tik tuk nulis-nulis ga jelas... :D
langsung aja deh, here we go, niken yg lg galooo
mencukupkan diri memang bukanlah hal yang mudah. keinginan selalu muncul setiap saat, meskipun apa yang kita butuhkan sudahlah kita miliki. ingin lebih dan lebih, tanpa sadar bahwa apa yang telah kita punyai sudahlah lebih dari apa yang diinginkan. kadang, rasa ingin yang berlebihan membuat kita lupa bahwa apa yang kita miliki sebenarnya sudah lebih dari cukup. lebih dari apa yang pernah kita minta.
lagi, aku merefleksikannya dalam wujud keseimbangan. saat ini aku membayangkan, hidup itu seperti sedang berjalan di atas sebatang kayu, sambil membawa galah sebagai penyeimbang. galah itu harus diletakkan dalam posisi sama panjang di kanan dan kiri, agar kita dapat berjalan dengan seimbang. jika terlalu panjang ke kanan, maka kita akan berjalan oleng. jika kita selalu mendapat yang baik-baik, dan meminta yang lebih baik lagi, maka langkah kita akan oleng. jika kita mendapat hal buruk, seharusnya kita bersyukur karena hal itu akan menjadi penyeimbang jalan kita.
aku lupa, bahwa aku telah mendapat hal yang sangat indah. lebih dari yang pernah kuharapkan. mengharapkan lebih dari apa yang telah kumiliki, rasa-rasanya kok aku ini serakah sekali. jika aku meminta lebih, maka apa yang kumiliki akan semakin mendekati sempurna. bukan kesempurnaan itu yang kucari. rasa syukur karena aku telah mendapat cukup banyak, itu yang perlu kulakukan. seperti yang sudah-sudah, aku bersyukur atas segala yang kumiliki dan kurasakan. aku bersyukur atas hidup ini.
wis ah.. sudah cukup melownya.. sudah cukup over thinkingnya... terima saja apa yang ada... penerimaan yang seutuhnya... teorinya sih gampang ya... prakteknya yang suliitttt... tapi, tanpa dicoba, selamanya kesulitan itu akan selalu menjadi kesulitan.... mari kita bersyukur :)
langsung aja deh, here we go, niken yg lg galooo
mencukupkan diri memang bukanlah hal yang mudah. keinginan selalu muncul setiap saat, meskipun apa yang kita butuhkan sudahlah kita miliki. ingin lebih dan lebih, tanpa sadar bahwa apa yang telah kita punyai sudahlah lebih dari apa yang diinginkan. kadang, rasa ingin yang berlebihan membuat kita lupa bahwa apa yang kita miliki sebenarnya sudah lebih dari cukup. lebih dari apa yang pernah kita minta.
lagi, aku merefleksikannya dalam wujud keseimbangan. saat ini aku membayangkan, hidup itu seperti sedang berjalan di atas sebatang kayu, sambil membawa galah sebagai penyeimbang. galah itu harus diletakkan dalam posisi sama panjang di kanan dan kiri, agar kita dapat berjalan dengan seimbang. jika terlalu panjang ke kanan, maka kita akan berjalan oleng. jika kita selalu mendapat yang baik-baik, dan meminta yang lebih baik lagi, maka langkah kita akan oleng. jika kita mendapat hal buruk, seharusnya kita bersyukur karena hal itu akan menjadi penyeimbang jalan kita.
aku lupa, bahwa aku telah mendapat hal yang sangat indah. lebih dari yang pernah kuharapkan. mengharapkan lebih dari apa yang telah kumiliki, rasa-rasanya kok aku ini serakah sekali. jika aku meminta lebih, maka apa yang kumiliki akan semakin mendekati sempurna. bukan kesempurnaan itu yang kucari. rasa syukur karena aku telah mendapat cukup banyak, itu yang perlu kulakukan. seperti yang sudah-sudah, aku bersyukur atas segala yang kumiliki dan kurasakan. aku bersyukur atas hidup ini.
wis ah.. sudah cukup melownya.. sudah cukup over thinkingnya... terima saja apa yang ada... penerimaan yang seutuhnya... teorinya sih gampang ya... prakteknya yang suliitttt... tapi, tanpa dicoba, selamanya kesulitan itu akan selalu menjadi kesulitan.... mari kita bersyukur :)
Langganan:
Postingan (Atom)