Senin, 21 September 2015

1 dari 365

Setiap orang pasti pernah mengalami "Bad Day". Hari dimana seharian selalu merasa sial, tidak beruntung, sedih, ataupun mengalami kejadian yang mengacaukan emosi sepanjang hari. Kadang, kalo terlalu bawa perasaan dan sulit move on, bad day akan berlanjut ke hari-hari berikutnya. Lalu mengeluh. Mengumpat. Marah-marah. Atau bahkan menangisi hidup yang terasa begitu berat.

Mau tidak mau, suka tidak suka, kejadian buruk akan dialami oleh setiap manusia. Tapi satu hal buruk apakah lantas boleh mengacaukan waktu sepanjang hari? Setiap mengalami kejadian buruk, ada baiknya kita mencoba untuk membuatnya menjadi lebih baik. Misalnya bersyukur akan hal-hal kecil yang kita dapat. Tidak ada yang bisa disyukuri? Cobalah bersyukur karena kita bernafas. Seperti salah satu quote favoritku, dari Sidharta Gautama "Mari kita bangkit dan bersyukur , walau kita tidak belajar banyak hari ini, setidaknya kita belajar sedikit , jika tidak belajar sedikit, setidaknya kita tidak sakit, dan jika ternyata kita sakit, setidaknya kita tidak mati, karena itu marilah kita semua bersyukur." Dalam hidup ini, pasti selalu ada hal yang bisa kita syukuri.

Jika bersyukur terasa jadi begitu sulit, pagi ini aku menemukan cara lain untuk bersyukur. Jika kita mengalami 1 hari buruk, tak apalah, masih ada 364 hari yang lebih baik dalam setahun. Jika mengalami 2 hari buruk, maka kita masih punya 363 hari lain yang lebih baik. Begitu seterusnya. Setidaknya hari buruk yang dialami akan terasa sedikit dibandingkan dengan hari-hari yang telah (dan akan) kita lalui. Pun kita mengalami hari-hari berat yang berturut-turut, katakanlah dalam sebulan kita mengalami hari yang buruk, kita masih saja memiliki 335 hari lain. Masih banyak kan?

1 dari 365 adalah jumlah yang kecil, cuma 0,3%. 30 dari 365 pun juga bukanlah hal yang besar, hanya 8,2%. Coba saja bayangkan angkanya. Apakah pantas kita mengeluhkan 0,3% dari waktu kita selama setahun, sedangkan kita sudah mengalami hal baik dalam 99,7% dari waktu yang kita miliki? Atau jika 0,3% terlalu kecil, apakah kita akan mengeluhkan 8,2% dari waktu kita dalam setahun, ketika kita mengalami 91,8% hari baik dalam setahun? jika iya, terdengar serakah ya...

Teorinya sih sepertinya gampang. Menjalaninya yang mungkin sulit. Hari buruk bukanlah hal yang bisa kita hindari. Tapi menyikapinya dengan cara yang baik, akan membuatnya menjadi baik juga. Setidaknya bisa mengurangi hal buruk yang telah kita alami. Bersyukur, bersyukur, dan bersyukur. Itulah obat yang paling ampuh untuk mengurangi segala bentuk sakit hati dan kesesakan hidup.

Heeuuu, udah kayak om mario teguh aja ya tulisanku. Seolah-olah hidup itu mudah untuk dilalui. Hidup memang sulit, maka janganlah dibikin lebih sulit lagi. Permudahlah apa yang bisa dibuat menjadi mudah. Jika kita bisa mempermudah hidup kita, lalu permudahlah hidup orang-orang di sekitar kita, orang yang kita sayangi. Jangan buat hari orang menjadi buruk. Apalagi orang-orang yang kita sayangi.

Tidak ada komentar: