Kamis, 08 Desember 2011

Jekardah

Katanya dia identik dengan panas, macet dan mahal. Ada juga yg ngomong kalo dia kejam. 
4 Desember 2011 yang lalu, aku dengan sengaja mendatanginya. Setelah mengabaikan ketakutanku akan cerita-cerita buruk tentangnya, aku memberanikan diri untuk mendekatinya, ingin berteman dengannya. Aku berharap bisa hidup dengannya. Beruntung, aku punya kakak yang membantuku untuk mengenalnya. Melindungiku, dan menyediakan area aman untukku. Tidak hanya aman, tapi juga nyaman.
Saat ini, sudah 4 hari aku hidup dan bergumul dengan Jekardah. Tapi tak sekalipun aku merasakan apa yang pernah aku dengar dari orang-orang yang telah mengenalnya.
Tidak panas karena sepanjang siang aku berada di ruang ber-AC
Tidak macet karena sehari-hari aku hanya memerlukan kakiku untuk kegiatan sehari-hari
Tidak mahal karena banyak makanan murah dan enak disekitarku, juga karena ada kakak yg  selalu merepotkan dirinya untuk memudahkanku
Tidak kejam karena aku terlindungi sepanjang hari

Aku betah dengannya. Aku merasa bisa bersahabat dengan sedikit bagian darinya.
Mungkin aku merasa demikian karena baru sangat sangat sedikit mengenal Jekardah. Aku bahkan belum mengetahui dimana letak hal-hal buruk itu. Jika suatu hari aku mulai mengetahuinya, aku berharap nantinya aku bisa memahaminya, bisa mensyukurinya, hingga kelak kami bisa benar-benar bersahabat. Meskipun persahabatan itu tidak akan sekental persahabatakku dengan yang telah kukenal selama 21tahun....


Jekardah, mari kita berteman.... :)




1 komentar:

Pupoe Sundi mengatakan...

Hahaha...
Semoga Betah....!