Mempunyai kartu member sebuah toko memang mempunyai daya untuk mengikat para pemegang kartunya untuk selalu berbelanja di toko tsb. Hanya dengan iming-iming diskon dan poin-poin yang jika dikumpulkan dapat ditukar dengan voucher atau produk-produk menarik, banyak orang tertarik untuk menjadi member/pemegang kartu itu. Termasuk yang bikin tulisan ini, yang pernah tertarik untuk memiliki member card di sebuah department store, karena tertarik dengan diskon-diskon yang ditawarkan, dan poin-poin yang bisa dikumpulkan yang nantinya akan diundi dengan hadiah-hadiah menarik.
Jadi, waktu itu aku lagi belanja di suatu dept store. Waktu bayar, sama bagian kasir ditawari buat bikin member card, yang mana dg member card itu bisa mendapatkan diskon tiap kali belanja di situ, di banyak restoran, salon, dll, dan juga kesempatan buat ikut undian dg berbagai hadiah menarik.. Saat itu aku dikasih liat brosur-brosurnya juga. Buat nyenengin mbaknya, aku akhirnya blg mau. Eeee, lha kok taunya disuruh bayar Rp 10.000,- buat bikin tu kartu.. yo weis lah, dah terlanjur meng-iya-kan..
Ternyata punya kartu itu membuat aku sedikit 'fanatik' dengan dept store itu. Mau beli apaaaa aja, tempat pertama yg aku pikirkan adalah tempat itu. Sekecil apa pun barangnya, sesedikit apa pun barangnya, dan kapanpun itu, selalu pengennya beli disitu aja. Pikirku buat sekalian nambah poin. Dan punya kartu itu juga pernah bikin susah. Pernah suatu malam aku butuh suatu barang. Sebenernya aku bisa aja beli di toko 24jam. Tapi kok ya aku masih bisa-bisanya mikir buat beli di dept store itu. Rela menunggu semalem, cuma buat nambah poin.. walah, parah banget... :S
Setelah aku pikir-pikir, ga ada gunanya aku punya member card itu. Hanya dengan serangkaian iming-iming yang ga jelas dan kadang agak 'menipu' dengan permainan kata-kata yang disertai tanda bintang (*) , aku tertarik. Bukannya mendapatkan segala iming-iming itu tapi aku merasakan kerepotan-kerepotan karena selalu berorientasi ke sana..ckckck...
Tapi sekarang kartu itu ilang.. Dan aku sama sekali ga berniat buat ngurus, lapor, bikin ulang, dll. Ribet! dan pastinya membuang waktu hanya untuk sesuatu yang ga jelas(untuk kedua kalinya)
Intinya? Kemakan deh... Aku udah kemakan sama cara promosi dept store itu. Cara promosi dengan iming-iming itu ternyata sukses. Membuat costomernya lebih mengutamakan segala iming-iming itu daripada kebutuhannya sendiri. Jadi aku nggak mau kemakan lagi! bgmn dg kamu?
Jadi, waktu itu aku lagi belanja di suatu dept store. Waktu bayar, sama bagian kasir ditawari buat bikin member card, yang mana dg member card itu bisa mendapatkan diskon tiap kali belanja di situ, di banyak restoran, salon, dll, dan juga kesempatan buat ikut undian dg berbagai hadiah menarik.. Saat itu aku dikasih liat brosur-brosurnya juga. Buat nyenengin mbaknya, aku akhirnya blg mau. Eeee, lha kok taunya disuruh bayar Rp 10.000,- buat bikin tu kartu.. yo weis lah, dah terlanjur meng-iya-kan..
Ternyata punya kartu itu membuat aku sedikit 'fanatik' dengan dept store itu. Mau beli apaaaa aja, tempat pertama yg aku pikirkan adalah tempat itu. Sekecil apa pun barangnya, sesedikit apa pun barangnya, dan kapanpun itu, selalu pengennya beli disitu aja. Pikirku buat sekalian nambah poin. Dan punya kartu itu juga pernah bikin susah. Pernah suatu malam aku butuh suatu barang. Sebenernya aku bisa aja beli di toko 24jam. Tapi kok ya aku masih bisa-bisanya mikir buat beli di dept store itu. Rela menunggu semalem, cuma buat nambah poin.. walah, parah banget... :S
Setelah aku pikir-pikir, ga ada gunanya aku punya member card itu. Hanya dengan serangkaian iming-iming yang ga jelas dan kadang agak 'menipu' dengan permainan kata-kata yang disertai tanda bintang (*) , aku tertarik. Bukannya mendapatkan segala iming-iming itu tapi aku merasakan kerepotan-kerepotan karena selalu berorientasi ke sana..ckckck...
Tapi sekarang kartu itu ilang.. Dan aku sama sekali ga berniat buat ngurus, lapor, bikin ulang, dll. Ribet! dan pastinya membuang waktu hanya untuk sesuatu yang ga jelas(untuk kedua kalinya)
Intinya? Kemakan deh... Aku udah kemakan sama cara promosi dept store itu. Cara promosi dengan iming-iming itu ternyata sukses. Membuat costomernya lebih mengutamakan segala iming-iming itu daripada kebutuhannya sendiri. Jadi aku nggak mau kemakan lagi! bgmn dg kamu?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar