Kemaren aku baca sebuah koran lama yang membahas tentang alay, atau lebay, yang merupakan perkembangan kata 'lebih'. Katanya sih sebenarnya alay ditujukan untuk orang yang bertingkah norak, berlebihan, kampungan gitu. Tapi lama-lama alay diidentikkan dengan orang-orang yang suka menulis dengan bahasa yang menyimpang dari kaidah yang seharusnya. misalnya kata aku jadi Q,aquh,aqoh, akyuh, dll. Kalo bahasa inggris, misalnya Love jadi luph,luv,lupzz.,dll. Trus, kalo nulis kata-kata suka mencampuradukkan antara huruf dan angka. Misalnya kata kemana jadi k3m4n4. Dan lain-lainnya, yang biasanya sering kita lihat mungkin di akun facebook kita, atau bahkan dari sms yang kita dapat dari orang-orang yang menyukai kata-kata dalam bahasa dan ejaan alay.
Banyak orang yang merasa risih dan terganggu dengan adanya bahasa-bahasa itu. Selain susah untuk dibaca, tulisan dengan ejaan yang kurang benar itu juga sulit untuk dimengerti maksudnya. Karena itu, banya orang yang membenci orang-orang alay. Termasuk aku, yang juga merasa terganggu jika menemui tulisan-tulisan seperti itu.
Di koran yang aku baca kemarin, dituliskan bahwa orang-orang yang menulis dengan bahasa dan ejaan seperti itu pada dasarnya hanya ingin menunjukkan kreatifitas mereka. Mereka hanya ingin menuliskan sesuatu dengan bervariasi, agar tidak monoton. Selain itu tulisan-tulisan seperti itu juga merupakan suatu identitas suatu komunitas.*mungkin yang dimaksud adalah komunitas alay*. Bahkan katanya dengan adanya tulisan seperti itu katanya bisa digunakan untuk mengasah otak. Jika ada orang yang mampu menulis bahasa dan ejaan alay dengan cepat, maka otaknya juga makin terasah. *asal tidak membuat lupa dengan ejaan yang sebenarnya aja...*
Yah, kalau memang benar itu merupakan suatu wujud kreatifitas, oke lah.. Tapi, alangkah baiknya jika mereka ingin berkreasi dengan bahasa-bahasa seperti itu, mereka memakainya di tempat yang sesuai. Jika memang itu suatu identitas sebuah komunitas, ya gunakan di dalam komunitas itu saja. Jadi yang membaca tulisan-tulisan itu juga hanya sebatas anggota komunitas yang mengerti maksud kata-katanya. Kan jadi sama-sama enak. Sesama penyuka bahasa alay dapat berkreasi sesukanya, dan yang nggak suka dan nggak ngerti dengan tulisan-tulisan itu, nggak akan terganggu.
Sekarang ini banyak orang-orang 'alay' yang dipandang sebelah mata. Tidak disukai dan dihujat,mungkin. Sebenarnya hal itu bisa dihindari jika para penguna bahasa alay, menggunakan bahasa-nya di tempat dan pada orang yang sesuai. Nggak mungkin kan, kalo bahasa itu ditujukan pada semua orang, meskipun pada keadaan informal. Karena hanya mereka yang tahu dan yang suka lah yang bisa mengerti bahasa itu.
Banyak orang yang merasa risih dan terganggu dengan adanya bahasa-bahasa itu. Selain susah untuk dibaca, tulisan dengan ejaan yang kurang benar itu juga sulit untuk dimengerti maksudnya. Karena itu, banya orang yang membenci orang-orang alay. Termasuk aku, yang juga merasa terganggu jika menemui tulisan-tulisan seperti itu.
Di koran yang aku baca kemarin, dituliskan bahwa orang-orang yang menulis dengan bahasa dan ejaan seperti itu pada dasarnya hanya ingin menunjukkan kreatifitas mereka. Mereka hanya ingin menuliskan sesuatu dengan bervariasi, agar tidak monoton. Selain itu tulisan-tulisan seperti itu juga merupakan suatu identitas suatu komunitas.*mungkin yang dimaksud adalah komunitas alay*. Bahkan katanya dengan adanya tulisan seperti itu katanya bisa digunakan untuk mengasah otak. Jika ada orang yang mampu menulis bahasa dan ejaan alay dengan cepat, maka otaknya juga makin terasah. *asal tidak membuat lupa dengan ejaan yang sebenarnya aja...*
Yah, kalau memang benar itu merupakan suatu wujud kreatifitas, oke lah.. Tapi, alangkah baiknya jika mereka ingin berkreasi dengan bahasa-bahasa seperti itu, mereka memakainya di tempat yang sesuai. Jika memang itu suatu identitas sebuah komunitas, ya gunakan di dalam komunitas itu saja. Jadi yang membaca tulisan-tulisan itu juga hanya sebatas anggota komunitas yang mengerti maksud kata-katanya. Kan jadi sama-sama enak. Sesama penyuka bahasa alay dapat berkreasi sesukanya, dan yang nggak suka dan nggak ngerti dengan tulisan-tulisan itu, nggak akan terganggu.
Sekarang ini banyak orang-orang 'alay' yang dipandang sebelah mata. Tidak disukai dan dihujat,mungkin. Sebenarnya hal itu bisa dihindari jika para penguna bahasa alay, menggunakan bahasa-nya di tempat dan pada orang yang sesuai. Nggak mungkin kan, kalo bahasa itu ditujukan pada semua orang, meskipun pada keadaan informal. Karena hanya mereka yang tahu dan yang suka lah yang bisa mengerti bahasa itu.