Pertengahan Bulan Desember tahun lalu, Socialiezt '07 (SCZ) cabang Jakarta kedatangan tamu yaitu Hanip, salah satu anggota SCZ pusat (Jogja). Karena itu SCZ cabang Jakarta yg diwakili aku, Zukko dan Eca, menghabiskan akhir pekan bersama dengannya. Dari jumat sore kami berkumpul di kost Eca. Setelah makan malam di Lotte Shopping Avenue yang terletak di halaman belakang kost Eca, kami mengadakan rapat serius yang berlangsung sejak jam 10 malam hingga hari Sabtu dini hari. Rapat yang berlangsung cukup alot itu bertujuan untuk memutuskan kemanakah kami akan pergi pada hari Sabtu.
Tempat hiburan yang paling umum di Jakarta adalah mall. Beberapa mall sempat disebut sebagai salah satu alternatif tujuan. Tapi hanip request ingin melihat pepohonan. Jadi Mal dihapus dari daftar tujuan. Selain Mal, di Jakarta ada Kota Tua dan juga Monas. Hanip cukup tertarik untuk ke sana. Sayangnya Kota Tua sedang direnovasi. Lalu Monas? Ahhh, ngapain ke Monas?? Sempat ada celetukan untuk ke Bogor saja. Tapi kami ragu apakah waktunya cukup, mengingat Sabtu sorenya Hanip harus pulang ke Jogja. Lagipula, kemampuan kami untuk bangun pagi juga diragukan. Padahal kalau mau ke Bogor, setidaknya jam 7 pagi kami sudah harus berangkat. Pilihan yg lain adalah kebun Binatang Ragunan. Tapi, di Jogja kan ada kebun binatang juga..
Menjelang jam 12 malam, belum juga diputuskan kemana tujuan kami. Karena waktu sudah larut malam, rapat makin terasa alot, kami memutuskan untuk voting. Peserta voting adalah Zukko, Eca, dan Aku. Setelah hopeless dengan rapat yang tak kunjung selesai itu, voting pun dimulai. Dengan lesu aku menyeletuk Ragunan. Lalu tak lama Zukko mengatakan Ragunan. Dan Eca menyusul dengan menyebut Ragunan juga. Hanip dengan cerianya menyambut keputusan 'musyawarah untuk mufakat' itu. Bukan antusias dengan tujuan wisatanya, tapi senang karena akhirnya rapat selesai juga dan menghasilkan keputusan. Rapat yang dilalui dengan alot itupun akhirnya selesai dengan gampangnya.
Kami berencana untuk berangkat sepagi mungkin. Melihat kemampuan molor kami yang luar biasa, Hanip meramalkan bahwa kami baru akan berangkat jam 10. Tapi dengan yakin, yang lain berkata akan berangkat jam 8 pagi.
Pagi diawali dengan drama dorong-dorongan untuk mandi, dan saling mempersilahkan untuk mandi duluan. Sebenarnya itu hanya kamuflase untuk menutupi kemampuan tidur kami yang luar biasa itu. Dan bisa ditebak, sesuai ramalan Hanip, kami baru siap pergi jam 10 lewat. Tapi itu semua tidak mengurangi semangat kami. Dengan ceria, kami naik busway menuju Ragunan. Misi pribadiku, aku mau melihat pinguin! :D
Sesampainya di Ragunan, aku agak sedikit kecewa karena tidak ada pinguin. Tapi tak apalah.. Dari sekian banyak binatang yang ada di Ragunan, kami semua ingin melihat Macan dan hewan-hewan primata. Kalo ke kebun binatang, hewan primata hukumnya wajib untuk dikunjungi. Pertemuan pertama kami dengan hewan di Ragunan adalah dengan Gajah. Gajah itu meskipun hewan besar, bagiku mereka itu unyu sekaliiii... Apalagi bayi-bayi gajahnya, bikin gemessshh...
Karena kebun binatang cukup luas, kami memutuskan untuk menyewa sepeda untuk berkeliling. Sepeda biasa biaya sewanya Rp.10.000,- per jam. Sedangkan sepeda tandem Rp.15.000,- per jam. Kami menyewa 2 sepeda biasa dan 1 sepeda tandem. Setelah menyewa sepeda, acara jalan-jalan kami jadi lebih menyenangkan. Kami dapat bergerak dengan lebih cepat. Kami langsung menuju kandang harimau, hewan yang sangat ingin kami lihat. Setelah puas memandangi binatang buas yang terlihat manis itu, kami menuju kandang hewan primata. Setelah melihat monyet-monyet bergelantungan, kami lanjut ke kandang ular. Kami melihat ular sanca dan ular kobra.
Setelah selesai melihat ular, dan kami mulai merasa capek, kami memutuskan untuk mencari hewan terakhir yang menjadi misi kami, yaitu Macan Tutul. kami berkeliling mengikuti petunjuk arah kandang Macan tutul. Dalam pencarian panjang kami, kami terhenti di kandang Rakun. Astaga.... Rakun itu lucu sekaliiii.... Kami mampir di kandang hewan super unyu itu. Kami melihatnya berdiri dengan badan berbulu dan gendut itu... Lucu sekaliii....
Setelah puas melihat Rakun, kami melanjutkan misi kami mencari Macan Tutul. Dengan menempuh perjalanan panjang, juga menembus gerimis yang mulai membuat udara menjadi dingin, kami berputar-putar mencari kandang yang tak kunjung kami temukan itu. Ketika kami melihat sebuah kandang dengan tulisan Macan Tutul, kami semakin bersemangat mengayuh sepeda kami ke arah sana. Kami berhenti di tepi jalan yang berjarak sekitar 10 meter di depan kandang macan tutul. Sepeda kami tidak bisa kami bawa untuk mendekati kandang..
Dengan girangnya kami celingukan di depan kandang itu. Tapi tak ada satupun dari kami yang turun dari sepeda. Setelah beberapa menit menunggu munculnya si macan tutul, kami tak juga melihat wujud makhluk itu. Rupanya sang macan tutul sedang beristirahat di atas dahan pohon di dalam kandangnya. Kami tidak bisa melihatnya karena terhalang penutup kandang di bagian atas. Karena tak ada satupun yang turun dari sepeda, aku berkata sambil menunjuk gambar Macan Tutul di dekat kami, "Macan tutul itu bentuknya kayak gitu kan? Udah lah ya, kita lanjut jalan aja.." Dengan datarnya teman-temanku mengiyakan dan kami berlalu..
Sesampainya di kost Eca, kami baru tersadar, ngapain kami jauh-jauh ke Ragunan kalo cuma mau liat GAMBAR Macan Tutul??? Dan kami pun tertawa ngakak atas apa yang telah terjadi.
Photo by: Eca
Tidak ada komentar:
Posting Komentar