Disaat merasa mentok, kecewa, sedih, kesulitan atau hal-hal
susah lainnya, biasanya banyak yang berujung dengan melakukan seperti judul
tulisan ini. Mengeluh. Sepertinya mengeluh adalah ujung dari segala kesusahan
yang dialami manusia. Aku yang juga manusia sering mengalami dan melakukannya.
Mengeluh itu seperti sampai di ujung jalan. Jalan itu bukan jalan yang membawa
kita sampai ke tujuan, tetapi jalan itu adalah jalan buntu! Ketika mengeluh, ya
sudah, sampai disitu saja, tidak akan ada solusi. Belum lagi efek mengeluh pada
orang-orang di sekitar kita. Mereka bisa jengah, merasa yg mengeluh itu manusia
yang kurang bersyukur, dan lain-lain. Belum tentu orang di sekitar kita ada
dalam keadaan yang lebih nyaman daripada apa yang kita alami. Ujung-ujungnya
dengan mengeluh hanya akan menyebarkan energi negatif.
Ketika dalam keadaan hati dan emosi yang baik-baik saja, aku
sadar tentang apa yang kutulis diatas. Ngomong emang gampang ya. Saat aku
merasa dalam keadaan sulit,atau kecewa, tidak jarang aku mengeluh. Aku seperti
lupa kalau mengeluh itu tidak baik. Seperti lupa bersyukur. Seperti lupa
memperhatikan keadaan orang di sekitarku. Di saat aku ingat,seperti saat ini,
aku Cuma bisa menyesal. Untuk bapak,ibu, kakak-kakakku, pacarku, sahabat-sahabatku,
teman-temanku, dan siapapun yang mengenalku, yang pernah mendengarku mengeluh,
aku minta maaf... Meskipun aku belum sampai pada tingkat kesabaran tinggi, yang
bisa ketika sedang kesusahan bisa mengingat bahwa mengeluh itu tidak baik, aku
akan berusaha untuk sampai pada tingkatan itu.
Kata Ajahn Brahm, ada pepatah Budhis yang mengatakan “daripada
mengeluhkan kegelapan, lebih baik menyalakan lilin.” Kalau mengeluh dalam
kegelapan, gelap itu akan jadi lebih gelap dan pengap buat orang lain. Tapi
kalau menyalakan lilin, orang lain akan ikut merasakan terangnya. Ya!Mencari
solusi lebih baik daripada mengeluh. Mari berusaha... J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar